Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata: “Rasulullah SAW tidur di atas tikar dan ketika bangun berbekaslah tikar itu pada belakangnya, lalu kami bertanya, ‘Ya Rasulullah, bagaimana seandainya kami buatkan untukmu tilam yang lunak?’ Beliau bersabda, ‘Untuk apa dunia ini bagiku? Aku di dunia ini bagaikan seorang musafir, berhenti sebentar di bawah pohon, kemudian pergi meninggalkannya’.” (HR Tirmidzi)
Jadi, begitulah kiranya kita harus memandang dunia ini. Tak lebih dari pondok kecil dalam perjalanan yang panjang. Sungguh bodoh kalau kita samapai terpaku di pondok itu sehingga melupakan perjalanan panjang yang jadi tujuan kita. Jelaslah bahawa segenap aktiviti kita di muka bumi ini harusnya diarahkan untuk akhirat kita, yang kekal abadi. Seperti pernah dinyatakan oleh ulam besar kita, Hamka semasa hidupnya, “Hidup yang sesungguhnya itu baru dimulai pada saat kita mati.”
Disabdakan lagi oleh Rasulullah SAW dalam analogi lain: “Dunia ini bagaikan penjara bagi orang mukmin dan bagaikan syurga bagi orang-orang kafir.”
No comments:
Post a Comment