Monday, May 11, 2015

Kependudukan Di Indonesia



KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

 

Indonesia adalah Negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah Amerika Serikat. Selain itu , luas Negara kepulauan dan tidak meratanya penduduk yang menempati suatu daerah, membuat Indonesia semakin banyak mengalami masalah kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi,tingkat migrasi,struktur penduduk di Indonesia. Hal-hal itulah yang membuat masalah kependudukan di Indonesia semakin kompleks dan masalah ini juga sangat membutuhkan perhatian khusus guna untuk membangun masyarakat indonesi yang lebih maju. Adapun masalah-masalah kependudukan yang  di alami Indonesia antara lain :

A.               Demografis

1.                  Besarnya jumlah penduduk (over population)
Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan ke empat setelah China,India,Amerika Serikat dan keempat Indonesia. Jumlah penduduk hasil sensus dari tahun ke tahun terus bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak. 
 
2.                  Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Terkait dengan besarnya jumlah penduduk di Indonesia,tentunya ada factor yang mempengaruhinya. Salah satunya tingkat dan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat besar. Semakin besar kenaikan persentase maka semakin besarlah jumlah penduduk Indonesia yang membawa dampak besar nagi Negara Indonesia. Dalam hal ini kita harus mempertimbangankan  untuk menyediakan berbagai sarana dan prasarana. Dari situlah munculnya program KB yang kini di tangani oleh BKKBN.
3.                  Persebaran penduduk tidak merata
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
Di indonesia terjadi konsentrasi yang berpusat di pulau Jawa. Sebagian besar masyarakat Indonesia mendiami pulau Jawa , bahkan lebih dari 50%. Kemunculan masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.
 
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk:
  • Kesuburan tanah,suatu daerah yang mempunyai tanah subur akan banyak di tempati     oleh masyarakat. Karena dapat dijadikan sebagai media bercocok tanam
  • Iklim , suatu wilayah yang mempunyai iklim terlalu panas,terlalu dingin,dan terlalu basah , biasanya masyarakat tidak suka mendiami tempat ini.
  • Topografi, umumnya masyarakat melihat relief tempat yang akan di tempat oleh mereka , kabanyakan masyarakat suka bertempat tinggal di daratan rendah.
  • Sumber air
  • Perhubungan dan transportasi 
  •    Fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
B.  Non demografis yang bersifat kualitatif

1.                  Tingkat kesehatan penduduk rendah
Usaha di Indonesia semakin meningkat , tapi kesehatan terus di terus menurun,karena kurangnya perhatian dari pemerintah.  Hingga saat ini permasalahan tersebut masih menjadi PR bagi pemerintah untuk di selesaikan. Kesehatan dapat dilihat dari angka kematian setiap tahunnya.
 
Tingkat kesehatan suatu Negara dilihat dari angka kematian pada Negara tersebut. Karena kualitas kesehatan erat kaitannya dengan angka kematian. Kualitas kesehatan yang rendah di sebabka oleh:
1.      Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan
2.      Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari
3.      Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan
4.      Gizi kurang
5.      Tempat tinggal yang tak layak
Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah :
1.      Terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia.
2.      Jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1)     Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
2)     Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
3)     Penyediaan air bersih dan menetralisirkan lingkungan.
4)     Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
5)     Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
6)     Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.

2.                  Pendidikan rendah
Pendidikan rendah disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pendidikan. Dalam UU telah diatur yang bahwasanya setiap murid wjib belajar 9 tahun. Namun 9 tahun belum cukup untuk menempuh pendidikan yang sesuai. Pendidikan bukan salah satu indikator untuk mengukur kualitas SDM yang ada di Indonesia.Tingkat pendidikan di Negara Indonesia sangatlah rendah. Rendahnyah tingkat pendidikan di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
1.    Tingkat keinginan masyarakat untuk bersekolah rendah.
2.    Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
3.    Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah :
  1. Rendahnya pengetahuan tentang perkembangan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.

  1. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1)      Mewajibkan belajar 9 tahun.
2)      Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
3)      Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan,  laboratorium, dan lain-lain).
4)      Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
5)      Menyempurnakan kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman.
6)      Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
7)      Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.


3.                  Banyaknya jumlah penduduk miskin  
Kemiskinan di Indonesia sudah merajalela. Walaupun menurut PBB  Indonesia bukan Negara miskin, tapi nyatanya lebih dari 30 juta penduduk Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan. Indonesia di anugerahi sumber daya alam yang melimpah,dari Sabang sampai Merauke. Tapi yang sangat disayangkan lagi, kemiskinan menjadi permasalahan di Negeri yang kaya ini.


C.               Solusi
Untuk mencapai pemerataan dan keseimbangan dalam penyebaran penduduk maka salah satu jalan dalam mengatasi masalah kependudukan ialah dengan mengadakan transmigrasi. Pemerataan penduduk melalui transmigrasi dianggap penting mengingat kekayaan alam yang merupakan modal pokok dalam pembangunan nasional, yang masih terpendam dalam bumi Indonesia belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Pembangunan di bidang transmigrasi sangat erat hubungannya dengan pembangunan daerah, baik di daerah asal maupun daerah penerima. Dari berbagai studi telah didapatkan keterangan tentang keadaan para transmigran umum ketika di daerah asal.



Solusi lain yang terkait antara lain :
¨      Melaksanakan program KB untuk membatasi anak.
¨      Menunda masa perkawinan
¨      Menciptakan lapangan kerja yang baru
¨      Meningkatkan kesadaran penduduk akan pendidikan
¨      Meningkatkan kepadatan penduduk pada suatu daerah dengan cara transmigrasi
¨      Meningkatkan sumber produksi makanan


No comments:

Post a Comment